Tag Archives: setting
Tahapan Setting, Design & Repro dalam produksi produk grafika
Pada tulisan yang lalu kita sudah sampai pada Perencanaan dan Kalkulasi Grafika yang lebih spesifikasi lagi pada persiapan bahan baku pesanan. Sekarang kita bahas Persiapan pada pra cetak atau lebih spesifik lagi pada tahap Setting, Disain dan Repro. Pada tahap ini dalam produksi produk grafika ada banyak kegiatan yang akan dilakukan sesuai kebutuhan spesifikasi pesanan yang ada. Kalau dibutuhkan pemotretan, scanning, ilustrasi, pengetikan naskah, serta layout. Perpaduan berbagai teknik tersebut akan dibahas pada bab tersendiri.
Untuk spesifikasi pada contoh di atas setting dan disainnya berukuran 29,7 x 21 cm dibuat dua buah dengan mengcopy. Satu buah ditempatkan disebelah kiri dan satu lagi ditempatkan di sebelah kanan (Gambar 3).
Bila ada, Backroundnya harus ditambahkan keliling sebesar 0,5 cm untuk potongan agar tidak terjadi Blank pada saat pemotongan.
Perhitungan untuk setting ini dapat dihitung dengan luas cm persegi dikalikan dengan tarif setting. Sedangkan biaya disain biasanya dihitung tersendiri tergantung dari tingkat kesulitan atau banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menggarapnya.
Kita hitung spesifikasi contoh di atas dengan asumsi harga tarif setting saat ini Rp. 15,- per cm persegi, dan disainnya mempunyai tingkat kesulitan sedang saja dan menghabiskan waktu 3 Jam kerja dan tarif per jam Rp. 20.000,-
Jadi perhitungannya :
Biaya setting (31 x 22 x Rp. 15,-) x 2 = Rp. 20.460,- Biaya disain 3 Jam x Rp. 20.000,- = Rp. 60.000,-
Hasil setting yang sudah selesai dikerjakan di Komputer di print out ke dalam beberapa alternatif tergantung teknik cetak/grafika yang akan digunakan. Bila dalam cetakannya menggunakan master paper maka print outnya harus menggunakan Printer Laser Jet. tetapi bila akan menggunakan Plate Aluminium Print Outnya harus langsung ke Image Setter, dimana hasilnya adalah film Positif atau Negatif offset. Bila ada pesanan dimana sepsifikasinya menghendaki harus disablon maka print outnya harus ke film positif sablon, bila akan dicetak Hot print atau emboss, print outnya adalah film negatif.
Dalam perkembangan teknologi printing saat ini sudah ada dari final design langsung di print ke plate aluminium siap cetak. Jika jumlah kebutuhan cetak hanya sedikit saat ini juga bisa langsung dicetak langsung ke bahan/kertas dan langsung menjadi produk jadi.
REPRODUKSI
Pada tahap ini, beberapa kegiatan yang akan dilakukan sesuai kebutuhan dari spesifikasi pesanan diantaranya : Film, Plate dan membuat klise timah untuk Hot Print dan emboss. Saat ini ada 2 cara dalam menghasilkan film yaitu Teknik Fotografi dan teknik digital computer. Sebelum komputer mampu menghasilkan film, film dibuat dengan menggunakan kamera fotografi yaitu kamera vertikal dan enlarger. Plate aluminium, Plate yang diperlukan ukurannya juga bervariasi sesuai dengan besar kecilnya mesin yang akan digunakan untuk mencetak pesanan. Masing-masing mesin menggunakan ukuran dan ketebalan masing-masing berbeda-beda.
Klise timah, untuk saat ini tidak semua percetakan melayani tetapi ada khusus kios atau percetakan khusus melayani pembuatan klise timah, dengan tarif per cm persegi.
Pada contoh kita kali ini film dibuat (diprint out) dengan teknik digital print computer melalui mesin image setter, dengan out put film positif offset separasi 4 warna. Film ini dihitung per cm persegi. Perhitungan film brosur diatas adalah sebagai berikut : Ukuran jadi brosur ditambah 0,5 cm yaitu 31 x 22 cm, setelah dibuat kedua muka brosur ukurannya menjadi 31 x 44 cm, untuk register, Printer Mark, crops Mark dll ditambah 0,5 cm keliling sehingga ukuran film menjadi : 32 x 45 cm.
Dengan asumsi tarif saat ini Rp. 25,- per cm persegi maka biaya film dapat dihitung sebagai berikut :
P x L x tarif = (32 x 45 x Rp. 25,-) x 4 warna (cmyk) = Rp. 144.000,- Jika ingin langsung di print ke plate aluminium siap cetak juga sudah ada pelayanan dengan teknologi yang lebih maju yaitu CTP (Computer to Plate).
Setelah proses print out film selesai dilakukan, film tersebut diteliti terlebih dahulu. Setelah diteliti dan tidak ada kesalahan teks maupun color sparasinya langsung dapat dibuat plate aluminiumnya sesuai dengan ukuran dan jenis mesin cetak yang akan digunakan untuk mencetak brosur tersebut.
Dalam hal ini percetakan brosur tersebut akan dicetak dengan menggunakan GTO 52, maka plate cetak yang digunakan adalam plate cetak untuk mesin GTO dimaksud. Jumlah plate yang dibutuhkan adalah 4 lembar. 1 Lembar untuk masing-masing warna yaitu cyan, magenta, yellow, black. Dengan asumsi harga plate termasuk ongkos expose plate saat ini, adalah Rp. 30.000,- per plate, berarti brosur tersebut menghabiskan biaya untuk pembuatan plate adalah 4 x Rp. 30.000,- = Rp. 120.000,- Sampai disini persiapan pada tahapan ini sudah selesai dan kita sudah dapat menghitung cost yang dibutuhkan.
Tulisan ini bersambung ……
Perencanaan Dan Kalkulasi Grafika
Sebuah pesanan produk grafika masuk ke meja kerja percetakan tidak langsung dapat dikerjakan tanpa diketahui terlebih dahulu bagaimana spesifikasi pesanan yang diinginkan konsumen. Spesifikasi tersebut akan mempengaruhi rencana dan proses kerja serta kalkulasi biaya produksi dari pada pesanan tersebut.
Spesifikasi produk grafika terdiri dari beberapa kategori :
- Kategori Formulir, Nota/Bon dan lainnya, spesifikasinya antara lain : Jenis Pesanan, Jumlah Pesanan, Jenis Bahan, Jumlah Warna Tinta, Jumlah Rangkap, Isi Buku, Ukuran, Jenis Cetakan, Color Sparasi atau Spot Color
- Kategori Brosur, Leaflet, Poster dan lainnya spesifikasi-nya antara lain : Jenis Pesanan, Jumlah Pesanan, Jenis Bahan, Jenis Cetakan, Jumlah Lipat (bila dilipat), Ukuran, Color Sparasi atau Spot Color, Jumlah Warna Tinta, Jenis Lapisan (Laminating/Varnishing).
- Kategori Undangan, spesifikasinya antara lain : Jenis Pesanan, Jumlah Pesanan, Jenis Bahan, Jenis Cetakan, Jumlah Lipat (bila dilipat), Ukuran, Jenis Cetakan, Color Sparasi atau Spot Color, Jumlah Warna Tinta, Hard Cover atau Cover Karton.
- Kategori Kartu-Kartu, spesifikasinya antara lain : Jenis Pesanan, Jumlah Pesanan, Jenis Bahan, Jenis Cetakan, Cetakan Bolak-Balik/tidak, Ukuran.
- Kategori Buku-Buku spesifikasinya antara lain : Jenis Pesanan, Jumlah Pesanan, Jenis Bahan Isi, Jenis Bahan Cover, Hard Cover atau Tidak, Jumlah Halaman Color Sparasi, Jumlah Halaman Black & White, Ukuran, Jenis penjilidan (Jilid Lem Panas, Dingin, Jarit Kawat atau Jarit Benang).
- Kategori Spanduk, Bendera dll., spesifikasinya antara lain : Jenis Pesanan, Jumlah Pesanan, Jenis Bahan, Warna Dasar, Jumlah Warna Tinta, Ukuran, Cetak Satu Muka atau 2 muka.
Setelah diketahui spesifikasi sebuah produk grafika, kemudian dapat dibuat rencana kerja serta kalkulasi biaya produksinya. Secara global rencana kerja penyelesaian produk grafika dapat dibagi menjadi :
I. PERSIAPAN
1.Persiapan Bahan
2.Setting & Desain
– Pemotretan
– Scanning
– Ilustrasi
– Pengetikan Naskah
– Lay Out
– Print Out c. Reproduksi
– Film
– Plate
– Klise Timah
II.CETAK
- Cetak Offset/Offset Printing
- Cetak Sablon/Screen Printing
- Cetak Panas/Hot Printing
- Cetak Timbul/Emboss Printing
- Digital Printing
III. FINISHING
- UV Varnishing b. Laminating
- Rel
- Lipat
- Susun/Komplit f. Jilid
- Potong
- Pengemasan
TAHAP PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan dari rencana, persiapan bahan baku yang digunakan juga tidak kalah pentingnya. Berdasarkan spesifikasi dari sebuah pesanan, bahan baku yang diperlukan bisa dipersiapkan secara baik. Berapa ukurannya, jenis apa, serta jumlah yang dibutuhkan.
Sebagai contoh :
Sebuah pesanan dengan spesifikasi sebagai berikut :
Jenis Pesanan : Brosur
Ukuran Jadi : 21 cm x 29,7 cm
Jenis Kertas : Art paper 150 gram
Jumlah Cetak : 10.000 pcs
Jenis Cetakan : Offset Full Color Sparation
Finishing : Laminating Dop

Gambar 1 Ukuran Kertas
Di bawah ini kita bahas bagaimana rencana dan kalkulasinya. Untuk mencetak pesanan brosur dengan spesifkasi diatas agar terjadi efisiensi dapat direncanakan naik cetak 2 pcs brosur dalam sekali lintasan mesin. Ukuran bahan yang diperlukan adalah 45 cmx32 cm, 1 cm batas atas dan 1 cm batas bawah untuk pegangan griper mesin dan untuk sisiran, sedangkan 1,5 cm batas kiri dan 1,5 cm batas kanan untuk pegangan sidelays mesin dan sisiran. (Lihat Gambar 1).
Setelah mengetahui ukuran bahan yang dibutuhkan, sekarang kita akan mencari berapa banyak yang dibutuhkan dan ukuran bahan yang mana paling efisien. Secara umum bahan art paper 150 gram ada 2 ukuran plano yang tersedia di pasaran yaitu ukuran 65 cm x 100 cm dan 109 cm x 79 cm.
Untuk mengetahui ukuran mana yang paling efisien kita perlu membandingkan kedua ukuran tersebut mana yang paling sedikit mengeluarkan biaya untuk memenuhi kebutuhan kertas jadi. Pertama, kita sepakat terlebih dahulu untuk toleransi kesalahan cetak sebesar 5 % berarti kertas bahan yang kita butuhkan dalam ukuran 45 x 32 cm adalah (10.000 : 2)+ 5% = 5.250 lb
Untuk mendapatkan sejumlah itu kita uji dulu kertas yang ukuran 1 yaitu 65 x 100 cm.
Alternatif A :
65 : 45 = 1 dan
100 : 32 = 3 , Alternatif pemotongan A menghasilkan 1 x 3 = 3 lembar dalam 1 (satu) lembar plano
Alternatif B :
100 : 45 = 2 dan
65 : 32 = 2 , Alternatif pemotongan B menghasilkan 2 x 2 = 4 lembar dalam 1 (satu) lembar plano
Kita pilih alternatif mana yang lebih besar hasilnya. Jadi kesimpulannya untuk ukuran 65 x 100 cm mendapat 4 lembar ukuran 45 x 32 cm.
Selanjutnya kita uji juga kertas yang ukuran II yaitu ukuran 109 x 79 cm
Alternatif A :
109 : 45 = 2 dan
79 : 32 = 2 , Alternatif pemotongan A menghasilkan 2 x 2 = 4 lembar dalam 1 (satu) lembar plano
Alternatif B :
109 : 32 = 3 dan
79 : 45 = 1, Alternatif pemotongan B menghasilkan 3 x 1 = 3 lembar dalam 1(satu) lembar plano

Gambar 2
Melihat kedua alternatif tersebut banyak sisa kertas yang terbuang, maka perlu kita coba alternatif C yaitu pemotongan dengan cara digambar terlebih dahulu ada kemungkinan dapat hasil yang lebih banyak. (Gambar 2). dan ternyata memang menghasilkan yang lebih banyak dari kedua alternatif sebelumnya. Satu (1) lembar plano ukuran 109 x 79 cm menghasilkan 5 lembar ukuran 45 x 32 cm.
Dari uji coba untuk 2 ukuran kertas diatas dapat kita simpulkan :
- Untuk ukuran 65 x 100 cm menghasilkan 4 lembar jadi, ukuran 32×45 cm
- Untuk ukuran 109 x 79 menghasilkan 5 lembar jadi, ukuran 32x45cm
Dengan asumsi harga per rem plano saat ini masing-masing ukuran I dan II adalah Rp. 800,- dan Rp. 950,- maka ukuran yang paling efisien dapat kita hitung sebagai berikut :
Kalau kita memilih ukuran 65 x 100 cm biaya yang dikeluarkan adalah :
5250 : 4 = 1313 lembar x Rp. 800,- = Rp. 1.050.400,-
sedangkan kalau kita memilih ukuran 79 x 109 biaya yang kita keluarkan adalah :
5250 : 5 = 1050 lembar x Rp. 950 = Rp. 997.500,-
Jadi yang paling efisien adalah ukuran 79×109 cm, menjadi pilihan kita dalam memilih bahan baku untuk brosur diatas yaitu sejumlah 1.050 lembar plano dipotong ukuran 32 x 45 cm.
Jadi persiapan bahan baku kertas sudah kita selesaikan. Sampai disini dulu nanti tulisan ini akan bersambung mengenai perencanaan “Setting dan Disain” Nantikan tulisan berikutnya…..