TAHAP CETAK DALAM PRODUKSI GRAFIKA
Sebelumnya dalam tulisan yang lalu bahasan tahapan cetak telah kita bahas bahwa, sebelum tahap ini kita telah melewati Tiga tahap yaitu persiapan bahan, setting dan design dan reproduksi termasuk ke dalam tahapan pra cetak (pre press). Setelah tahapan pre press selesai dilaksanakan tanpa ada kesalahan yang signifikan maka proses selanjutnya adalah tahapan cetak (print)atau press.
Tahap cetak ada berbagai jenis antara lain :
- Cetak Offset/ Offset Printing

Gbr Cetak Offset
Dalam sistem cetak ini, peralihan gambar/ naskah dari plate cetak menuju media yang akan dicetak tidak secara langsung. Plate cetak yang berisikan naskah/ gambar dengan sistem offset menyentuh tinta pada rol tinta kemudian mengalihkan gambar ke silinder blangket kemudian silinder blangketlah yang mengalihkan gambar/naskah ke media cetakan (kertas /karton).
2. Cetak Sablon/Screen Printing
Sistem cetak ini sering juga disebut cetak saring karena teknik cetaknya menggunakan screen seperti saringan, yang memiliki lubang-lubang yang sangat halus. Dalam sistem ini naskah diafdruk dulu ke dalam saringan (screen) dengan bantuan bahan kimia (chemical) antara lain :
– Obat peka cahaya dan sentiser (ulano 133, superxol 188 dll)
– Obat pencuci afdrukan (ulano 5, kaporit dll)
– Obat pengencer tinta (m3, m4)
Setelah diafdruk, Tinta dimasukkan ke screen dan screen digosokkan dengan rakel ke media pencetakan, sehingga

Cetak Sablon
gambar beralih ke media pencetakan.
3. Cetak Panas/Hot Print
Dalam sistem ini naskah dialihkan ke klise terbuat dari timah, gambar/yang telah beralih ke timah (klise) dipanaskan dengan elemen pemanas. Klise yang telah panas tersebut digunakan untuk mengalihkan poil-poil ke media yang ingin dicetak. Dalam sistem ini naskah di klise yang panas langsung menyentuh poil dan menempel di kertas (media cetak) sehingga gambar / naskah yang ada di klise beralih ke media cetakan.
4. Cetak Timbul (Emboss Print)
Dalam sistem cetak ini media yang akan dicetak. ditempatkan diantara 2 buah klise yang berpasangan (+ dan -) diberi tekanan sehingga menjepit media yang akan dicetak sehingga menghasilkan cetakan timbul sesuai dengan naskah yang ada di klise tersebut.
Dalam kasus di atas, dimana brosur yang akan dibuat adalah brosur full color sparasi maka jenis cetakan yang akan digunakan adalah Offset Printing.
Ada beberapa jenis mesin yang dapat digunakan yaitu mesin 1 warna atau 2 warna atau 4 warna. Jika kita pilih mesin 1 warna , berarti brosur tersebut akan dicetak 4 kali ganti warna yaitu Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Tetapi jika kita memilih mesin 4 warna, brosur tersebut dicetak sekaligus dan keluar langsung jadi. Hal ini dapat terjadi karena di dalam mesin 4 warna, pencetakan keempat warna yaitu (c,m,y,k) tersebut terintegrasi menjadi satu deretan dimana media yang akan dicetak masuk ke bagian-bagian mesin dimana tiap bagian mesin tersebut ditempatkan warna -warna yang berbeda-beda yaitu cyan, magenta, yellow dan Black. Sesuai dengan rencana yang telah, diuraikan di depan bahwa brosur ini dicetak dengan mesin GTO 52. Ukuran mesin ini 52 x 36 cm. ukuran ini cukup untuk mencetak brosur tersebut dimana ukuran bahannya adalah 32 x 45 cm.
Dipasaran saat ini ongkos cetak dengan ukuran dan mesin tersebut dihargai sebesar Rp. 55.000,- per warna minimal 1500 lintasan (druck). Jika lebih dari 1500 lintasan maka per lintasan dikenakan tarif sebesar Rp. 30,-
Jadi biaya cetak brosur di atas : | ||
a. Menimal order (1500) = 1 x Rp. 55.000,- x 4 Warna
b. Lintasan Berikutnya 3500 x Rp. 30,- x 4 Warna |
=Rp.
=Rp. |
220.000,-
420.000,- |
Jumlah Ongkos Cetak | =Rp. | 640.000,- |
Dengan demikian kita sudah merencanakan tahapan cetak dan kita sudah mengetahui perkiraan biaya pada tahapan ini. Kita akan lanjutkan dengan tulisan berikutnya.
Latest posts by admin (see all)
- youtube conf - December 6, 2019
- Makin Efisien, Komputer Semakin mini dengan fungsi yang semakin canggih - November 6, 2019
- Raspberry Pi 4 - July 21, 2019
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.